5 Jenis Asesmen Umum yang Digunakan dalam Seleksi Karyawan

Jenis Asesmen Yang Paling Efektif Digunakan Dalam Seleksi Karyawan

Mempekerjakan karyawan yang tepat sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai kesuksesan jangka panjang perusahaan. Namun, yang menjadi hambatan adalah bagaimana cara kita mengetahui bahwa calon karyawan berpotensi menjadi karyawan ideal.

Ketidakpastian tersebut mendorong perusahaan melancipkan strategi rekrutmen untuk menjaring talenta-talenta berkualitas. Berbagai metode rekrutmen perusahaan kerahkan untuk menyeleksi calon karyawan terbaik, salah satunya dengan menjalankan asesmen calon karyawan.

Asesmen calon karyawan dapat memberikan wawasan berharga tentang kemampuan, keterampilan, dan karakteristik kepribadian seorang kandidat. Benefit tersebut dapat membantu perusahaan mendapatkan hasil keputusan rekrutmen yang tepat. Nah, dalam artikel ini Algobash akan mengulas beberapa jenis asesmen umum yang digunakan dalam seleksi karyawan!

Baca juga: 3 Jenis Wawancara Yang Bisa Diterapkan Dalam Rekrutmen!

Apa Saja Jenis Asesmen yang Digunakan dalam Seleksi Karyawan?

Algobash sebagai penyedia asesmen kerja, menemukan ada 5 jenis tes yang krusial untuk menyeleksi calon karyawan.

Namun apakah asesmen dibutuhkan? Faktanya asesmen dapat memberikan dampak signifikan pada hasil rekrutmen sehingga perusahaan merekrut kandidat yang benar-benar tepat untuk mereka.

Mengutip dari LinkedIn, sebuah studi menunjukan bahwa karyawan yang lulus dari asesmen kerja dapat meningkatkan penjualan sebanyak 20% dari pada karyawan yang dipekerjakan namun tidak lulus tes.

Ada cukup banyak jenis asesmen umum yang digunakan dalam seleksi karyawan. Masing-masing jenisnya memiliki cara kerja, fungsi, kelebihan, dan kekurangan yang berbeda-beda. Berikut beberapa diantaranya:

Daftar Jenis Asesmen Umum yang Digunakan dalam Seleksi Karyawan

1. Tes Keterampilan 

Jenis asesmen ini umum yang digunakan dalam seleksi karyawan pertama adalah tes keterampilan. Tes keterampilan adalah sebuah asesmen yang dirancang untuk mengukur keterampilan teknis, hardskill, atau kemampuan spesifik yang diperlukan untuk posisi pekerjaan tertentu. 

Adapun bentuk dari tes ini dapat mencakup tes pengetahuan, penilaian keterampilan praktis, atau tugas berbasis proyek. Dimana, melalui tes ini, kandidat akan diuji keterampilannya. Sehingga HRD dapat mengetahui apakah mereka mempunyai skill relevan dengan pekerjaan yang dilamar atau tidak. 

Misalnya, seorang kandidat melamarkan dirinya untuk posisi Programmer. Kandidat tersebut akan diuji kemampuannya mengenai pengetahuan dan skill pemrograman melalui coding test, pemecahan masalah, maupun hal-hal penting lainnya terkait pekerjaan.

Selain itu, tentunya masih ada banyak lagi contoh tes keterampilan yang lain. Tes keterampilan umumnya akan disesuaikan dengan skill-skill yang dibutuhkan oleh posisi pekerjaan. Contohnya coding test untuk posisi IT, spreadsheet test untuk posisi analis, sales, maupun pekerjaan lain yang banyak berinteraksi dengan data, serta jenis-jenis tes lainnya.

Kelebihan:

  • Dapat membantu memastikan kandidat yang dipilih benar-benar memiliki keterampilan yang sesuai dengan posisi pekerjaan.
  • Dapat memberikan tim rekrutmen dasar objektif untuk pemilihan karyawan yang sesuai.
  • Dengan tools yang tepat, idetifikasi hardskill bisa dilakukan lebih cepat.

Kekurangan:

  • Pada beberapa kasus, tes ini membutuhkan partisipan meluangkan waktu cukup banyak.
Baca juga: Wawancara Semi Terstruktur: Manfaat, Keunggulan, Cara Kerja, dan Contoh Pertanyaannya Dalam Rekrutmen!

2. Tes Kepribadian

Jenis asesmen umum yang diterapkan dalam seleksi calon karyawan kedua adalah tes kepribadian. Tes kepribadian atau personality test adalah sebuah asesmen yang dirancang untuk mengukur aspek-aspek psikologis dari seorang kandidat.

Dalam tes ini, kandidat akan menjawab serangkaian pertanyaan yang diberikan oleh HRD. Namun, mereka juga dapat diberikan sebuah tantangan atau aktivitas yang bertujuan untuk mengungkapkan karakteristik psikologis mereka. 

Semua jawaban yang diberikan oleh kandidat melalui tes, hasilnya dapat diukur dan dianalisis oleh HRD untuk memahami sejauh manakah mereka cocok dengan budaya perusahaan dan tuntutan pekerjaan.

Ada cukup banyak jenis tes kepribadian yang dapat digunakan, beberapa diantaranya adalah tes MBTI, tes kognitif, dan lain-lain.

Kelebihan:

  • Dapat memberikan wawasan yang berharga tentang kepribadian dan motivasi dari kandidat atau calon karyawan.
  • Dapat membantu perusahaan dalam memprediksi bagaimana kesuksesan jangka panjang kandidat dalam peran atau posisi yang mereka lamar.
  • Vendor dan penyedia jenis tes ini cukup umum dan mudah didapatkan oleh perusahaan.

Kekurangan:

  • Hasil tes dapat dipengaruhi oleh suasana hati atau kondisi seorang kandidat saat mengikuti tes.
  • Jenis tes kepribadian rata-rata cukup mahal apabila menggukan vendor yang tidak tepat.
Baca juga: Wawancara Terstruktur dan Tidak Terstruktur, Mana yang Lebih Efektif Untuk Seleksi Calon Karyawan?

3. Tes Kognitif

Jenis asesmen yang ketiga yaitu tes kognitif, yang dimaksud dengan tes kognitif adalah sebuah penilaian yang dirancang untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan intelektual sekaligus pemecahan masalah calon karyawan. 

Sederhananya, tes ini akan membantu HRD untuk mengukur bagaimana kemampuan kandidat untuk berpikir secara logis, kecakapan numerik, kemampuan verbal, analisis, hingga keterampilan untuk berpikir secara abstrak.

Umumnya, pada tes ini, kandidat akan diberikan beberapa pertanyaan atau tugas yang dapat menantang kemampuan kognitif mereka. Dalam pengerjaannya, kandidat juga diberikan batasan waktu atau deadline. Kemudian, hasil tes dapat digunakan untuk menilai bagaimana potensi calon karyawan dalam menyelesaikan tugas yang membutuhkan pemikiran dan analisis yang kompleks. 

Kandidat diberikan serangkaian pertanyaan atau tugas yang menantang kemampuan kognitif mereka. Tes ini biasanya memiliki batasan waktu, dan hasilnya digunakan untuk menilai potensi seorang kandidat dalam menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan pemikiran kompleks dan analisis.

Contoh sederhananya, apabila Anda ingin merekrut calon karyawan untuk posisi yang membutuhkan kemampuan mengolah atau membaca data dan statistik secara efektif. Anda dapat memberikan tes kognitif berupa tes pemikiran numerik untuk menilai sejauh mana kemampuan mereka bekerja dengan data atau statistik.

Kelebihan:

  • Tes ini menyediakan pengukuran yang objektif mengenai kemampuan kognitif kandidat.
  • Membantu HRD untuk mengidentifikasi kandidat manakah yang memiliki keterampilan analitis yang kuat.
  • Membantu HRD untuk memprediksi potensi dari seorang kandidat dalam menangani tugas-tugas yang rumit ke depannya saat bekerja.

Kekurangan:

  • Tes ini mungkin tidak bisa sepenuhnya mencerminkan bagaimana kinerja dari kandidat.
  • Beberapa kandidat bisa saja merasa cemas saat menjalankan tes sehingga dapat berpengaruh pada hasil yang mereka kerjakan.

4. Situational Judgment Tests (SJT)

Pernah mendengar apa situational judgment tests atau SJT? Jika belum, jenis asesmen satu ini patut dipertimbangkan untuk jadi salah satu metode tes yang bisa diterapkan dalam proses rekrutmen perusahaan Anda guna mencari calon karyawan yang tepat.

Tes penilaian situasi atau situational judgment tes adalah sebuah asesmen yang berfungsi untuk mengukur bagaimana kemampuan seorang kandidat dalam membuat keputusan dalam skenario yang berhubungan dengan pekerjaan atau peran yang mereka lamar.

Pada tes ini, kandidat diberikan serangkaian skenario atau tantangan di tempat kerja yang berhubungan dengan posisi yang dilamar. HRD akan meminta kandidat untuk memberikan tanggapan atau respon terbaik terhadap opsi skenario yang diberikan tersebut.

Tes ini bertujuan untuk menilai bagaimana kemampuan calon karyawan dalam membuat sebuah keputusan, pemecahan masalah, hingga mengambil keputusan yang tepat

Kelebihan:

  • Dapat mengukur bagaimana kemampuan seorang kandidat dalam menghadapi berbagai situasi kerja secara nyata.
  • Dapat menilai bagaimana kemampuan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dari seorang kandidat.
  • Dapat mengurangi subjektivitas tim rekrutmen dalam mengevaluasi kandidat.

Kekurangan

  • Tidak dapat mengevaluasi konsep hardskill seseorang
Baca juga: Wawancara Tidak Terstruktur: Pengertian, Manfaat, Dan Tips Menjalankannya Dalam Rekrutmen!

5. Tes Simulasi Kinerja

Jenis asesmen terakhir yang umum diterapkan untuk calon karyawan adalah tes simulasi kerja. Ini merupakan sebuah metode tes yang mengharuskan kandidat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang mempunyai kesamaan atau mirip dengan tantangan pekerjaan ke depannya.

Kandidat akan diberikan rangkaian skenario atau tugas yang menggambarkan pekerjaann sesungguhnya. Kandidat akan menyelesaikan ters tersebut, yang mana hasil tesnya akan dipakai untuk  mengevaluasi bagaimana kemampuan kandidat dalam menyelesaikan tugas pekerjaan yang spesifik sekaligus mengukur keterampilan praktisnya.

Contohnya, apabila kandidat melamar untuk posisi desainer pada perusahaan startup, maka kandidat akan diberikan tugas untuk mengerjakan sebuah user interface untuk website startup tersebut.

Kelebihan:

  • Dapat membantu user memberikan penilaian yang bersifat realistis terhadap keterampilan dan kemampuan kandidat yang berhubungan dengan pekerjaan ke depannya.
  • Dapat memberikan user sebuah wawasan yang terkait bagaimana kinerja kandidat.
  • Dapat mengurangi risiko merekrut kandidat kurang mempunyai keterampilan yang berhubungan dengan posisi pekerjaan.

Kekurangan:

  • Apabila dilakukan tanpa kontrol asesmen yang baik, kandidat rentan melakukan kecurangan.

Memaksimalkan Penggunaan Asesmen: Dimana dan Bagaimana?

Setiap jenis assessment memiliki kekurangan-kekurangan yang dapat dihindari apabila Anda menggunakan platform asesmen online.

Sayangnya, penyedia asesmen Indonesia rata-rata menyediakan jeni asesmen yang spesifik dan tidak dapat mengakomodir seluruh kebutuhan asesmen di atas. Menyebabkan perusahaan harus mengeluarkan investasi yang cukup besar apabila Anda ingin mengimplementasi seluruh jenis asesmen di atas.

Namun Algobash dapat membantu Anda untuk mengimplementasi seluruh jenis asesmen di atas, bahkan di tambah dengan fitur AI Interview.

Sehingga perusahaan dapat menggunakan 1 vendor untuk 5 jenis assessment demi mengevaluasi kandidat dari segala aspek termasuk keterampilan, kepribadian, kecocokan, hingga kinerja secara objektif, mudah, cepat dan tepat.

960 640 Algobash