Tips Performance Appraisal, Efektif Tingkatkan Kinerja Karyawan! - Algobash.com

Tips Performance Appraisal, Efektif Tingkatkan Kinerja Karyawan!

Setiap pemilik bisnis pasti menginginkan karyawannya selalu memiliki kinerja dan produktivitas yang baik. Untuk memastikan hal tersebut, beberapa perusahaan biasanya melakukan performance appraisal untuk menguji kinerja karyawan setiap satu bulan sekali atau dalam jangka waktu tertentu. 

Kinerja dan produktivitas seorang karyawan menjadi salah satu kunci utama dalam keberhasilan perusahaan. Sebabnya, sangat penting bagi HR untuk selalu memonitor dan mengevaluasinya secara objektif melalui performance appraisal.

Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimanakah cara menilainya dengan efektif? Untuk menjawab hal ini, berikut Algobash telah merangkum beberapa tips penting performance appraisal yang bisa diterapkan di perusahaan Anda. Simak selengkapnya di bawah!

Baca juga: Ramai Petisi Kembalikan WFH, Divisi Pekerjaan Apa yang Paling Efektif Untuk Work From Home?

Apa Itu Performance Appraisal?

Performance appraisal adalah sebuah metode mengukur kinerja karyawannya. Metode ini dikenal dengan beberapa istilah, ada yang menyebutnya performance review, performance evaluation, serta employee appraisal.

Metode ini menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam pengembangan karyawan. Dengan hal ini, perusahaan dapat mengetahui seberapa jauh karyawan memberikan dampak dalam bisnis. Tidak hanya itu, perusahaan juga dapat mengetahui karyawan-karyawan yang memiliki kinerja di bawah standar dan memerlukan dorongan tambahan.

Performance appraisal juga dapat digunakan untuk hal-hal penting lainnya seperti memberikan feedback terhadap pekerjaan yang sudah dilakukan karyawan, menentukan jumlah kenaikan gaji dan bonus, serta sebagai pertimbangan untuk memutuskan kenaikan jabatan, mutasi atau bahkan pemutusan kerja karyawan.

Dalam proses pelaksanaannya, yang bertanggung jawab untuk menjalankan metode ini adalah divisi HR. Mereka akan melakukan pengujian berdasarkan jangka waktu dan target kerja sebagai standar penilaian dalam KPI (Key Performance Indicator). Kemudian, setelah itu menurunkannya dalam OKR (Objective and Key Results).

Adapun waktu untuk pelaksanaan performance appraisal itu bermacam-macam. Beberapa perusahaan ada yang melaksanakannya empat kali dalam satu tahun, ada juga yang hanya dua atau setahun sekali.

Baca juga: Apa Itu Talent Pipeline dan Bagaimana Cara Membangunnya?

Jenis-Jenis Performance Appraisal 

Ada beberapa metode performance appraisal yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu:

  • Penilaian Tradisional: Metode ini dilakukan secara tatap muka dengan karyawan untuk membahas dan menilai kinerja mereka dalam beberapa waktu tertentu.
  • Self Appraisal: Metode ini dilakukan oleh masing-masing karyawan untuk menilai kinerja diri mereka sendiri, namun masih tetap dalam pengawasan.
  • Employee Initiated Review: Metode ini dilakukan dengan memberitahukan karyawan terlebih dahulu bahwa akan ada proses penilaian kinerja agar mereka termotivasi untuk mencapai target.
  • Feedback 360: Metode ini dilakukan dengan menilai kinerja karyawan dari segala komponen perusahaan, di mana karyawan-karyawan dan komponen lain di dalam perusahaan juga akan dimintai feedback sehingga hasilnya akan jauh lebih efektif.

Bagaimana Tips Performance Appraisal?

Seperti yang sudah disebutkan tadi bahwa performance appraisal biasanya digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerj atau performa karyawan dalam jangka waktu tertentu. Metode ini sangat penting dan dapat memberikan beragam benefit bagi perusahaan maupun karyawan. 

Meskipun begitu, metode ini tidak bisa diterapkan secara sembarangan. Perlu strategi yang efektif demi mendapatkan hasil pengujian yang didapatkan efektif pula. Untuk menerapkan performance appraisal secara efektif, perusahaan perlu menyusun beberapa hal yang krusial. Adapun beberapa tips dan trik yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Pisahkan Review Kinerja dengan Review Kenaikan Gaji

Meskipun metode ini sering digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk kenaikan gaji. Agar dapat menjalankan performance appraisal dengan efektif, HR harus dapat memisahkan antara pengujian kinerja dan pengujian kenaikan gaji.

Pengujian kinerja dan pengujian kenaikan gaji karyawan adalah dua hal yang berbeda. Mengapa demikian? Hal ini karena komponen penilaian yang harus dipertimbangkan diantara keduanya berbeda satu sama lain.

Pengujian kinerja memiliki fungsi utama untuk memantau sejauh mana kemampuan profesional yang dimiliki oleh karyawan dalam bekerja seperti mencari tahu apa kelebihan dan kekurangannya. 

Sedangkan pengujian kenaikan gaji itu memiliki penilaian yang lebih luas. HR tidak bisa hanya melihat pada kinerjanya saja. Aspek-aspek lain juga perlu diperhatikan seperti kondisi perusahaan, finansial, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jadi, jika tujuannya hanya untuk mereview kinerja saja, maka pisahkanlah dengan review kenaikan gaji agar mendapatkan penilaian yang lebih maksimal.

2. Tentukan KPI Dengan Strategis dan Pastikan Karyawan Memahaminya

Selanjutnya, untuk menjalankan performance appraisal yang lebih efektif, HR memerlukan sebuah standar penilaian melalui KPI (Key Performance Indicator) yang telah ditentukan oleh masing-masing manajer di setiap divisi perusahaan.

Sebagai sebuah indikator atau standar penilaian, KPI harus disusun secara tepat, objektif, dan dapat diukur dengan jelas. Untuk membuatnya secara lebih mudah, Anda dapat menggunakan angka. Contohnya, tim marketing harus bisa mendatangkan lead sebanyak 3000 setiap tiga bulannya. Dengan begitu, KPI dapat diukur secara jelas. Jika karyawan berhasil mencapai angka KPI, hal tersebut menandakan karyawan memiliki kinerja yang mumpuni.

Setelah menentukan KPI, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan seluruh karyawan yang ada di perusahaan dapat memahaminya. Komunikasikanlah sedari awal mengenai indikator-indikator yang ada dalam KPI sehingga mereka dapat termotivasi untuk mencapainya.

3. Nilai Secara Objektif

Setelah menentukan KPI dan karyawan sudah memahami seluruh indikator yang ada di dalamnya. Selanjutnya yaitu melakukan proses penilaian. Pada tahapan ini, Anda harus melakukannya secara objektif.

Untuk penilaian yang lebih objektif, Anda dapat menerapkan metode feedback 360. Melalui metode ini, Anda dapat meminimalisir bias yang kemungkinan bisa muncul jika melalui metode biasa. 

Hal ini karena feedback 360 itu melakukan penilaian secara menyeluruh dari berbagai sisi. Anda dapat menerima beragam arahan atau masukan dari banyak pihak, termasuk rekan kerja karyawan.

4. Jangan Banding-Bandingkan Dengan Karyawan Lain dan Umumkan Hasilnya Secara Transparan

Terakhir, jika sudah melakukan penilaian secara objektif, manajer di setiap divisi perusahaan Anda harus mengumumkannya secara transparan kepada masing-masing karyawan. 

Komunikasikanlah sebaik mungkin dengan mereka hasil penilaiannya. Namun, ingat, jangan pernah membandingkan karyawan satu dengan karyawan lainnya. Karena setiap karyawan mengacu pada KPI yang telah ditetapkan. Jadi mereka hanya perlu bersaing dengan diri mereka sendiri, bukan orang lain.

Pada tahapan ini, manajer harus bersikap sebagai coach dengan leadership yang baik. Di mana manajer harus bisa membimbing anggota timnya untuk mengetahui apa kelebihan mereka dan apa saja kekurangan yang perlu diperkembangkan ke depannya.

Baca juga: 5 Cara Menilai Soft Skill Kandidat yang Tepat dan Efektif

Review Performance Tech Team Anda Dengan Algobash

Selain melakukan penilaian melalui KPI (Key Performance Indicator), beberapa posisi pekerjaan khususnya yang bersifat teknikal seperti tim IT memerlukan metode penilaian lain yang lebih strategis. 

Melalui Performance Appraisal biasanya karyawan hanya diuji berdasarkan target kerja saja. Hal ini tentunya masih sedikit kurang maksimal untuk menilai performa karyawan pada tech team.

Untuk itu, perusahaan perlu menggabungkannya dengan metode lain yang lebih efektif. Salah satu solusi terbaik yaitu dengan melakukan pengujian teknikal skill bersama Algobash.

Algobash memiliki software pre-employment test yang bisa Anda gunakan untuk mengetes kemampuan soft skill maupun hard skill karyawan di perusahaan mulai dari coding test, tes berbasis proyek, tes studi kasus, tes psikologi, dan masih banyak lagi fitur asesmen lainnya.

Dengan menjalankan tes teknikal melalui Algobash untuk review performance atau performance appraisal. Perusahaan dapat menjaga dan meningkatkan kualitas skill tech team menjadi lebih maksimal sehingga kinerja dan produktivitas karyawan akan terus terjaga dan berkembang.

Tertarik untuk mencoba software pre-employment test Algobash untuk merasakan pengalaman baru yang lebih efektif dalam mereview performance karyawan? Kunjungi website Algobash.com.

Baca juga: Hal Yang Harus Dihindari Saat Interview Sebagai Rekruter
960 641 Algobash