Mengenal Assessment Diagnostik Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan Contoh Tesnya Dalam Rekrutmen!

Mengenal Assessment Diagnostik: Pengertian, Fungsi, Manfaat, dan Contoh Tesnya Dalam Rekrutmen!

Assessment diagnostik umumnya sering digunakan di dunia pendidikan untuk menilai atau mengidentifikasi kemampuan siswa. Namun, assessment ini juga dapat diterapkan dalam dunia kerja untuk mengevaluasi calon karyawan pada saat rekrutmen.

Assessment diagnostik merupakan metode pengetesan yang berfungsi untuk memberikan evaluasi yang lebih mendalam, lebih dalam, dan lebih cermat tentang kemampuan, keterampilan, dan potensi calon karyawan. Dengan begitu, HRD atau Hiring Manager dapat benar-benar memahami secara mendalam potensi dari setiap kandidat terhadap posisi pekerjaan dan perusahaan ke depannya.

Meskipun sama-sama digunakan sebagai alat pengetesan, assessment diagnostik di lingkup pendidikan dan pekerjaan tentu berbeda. Untuk itu, dalam artikel ini, Algobash akan memberikan informasi komprehensif mengenai metode assessment satu ini mulai dari pengertian, fungi, manfaat, hingga contoh pengetesannya dalam rekrutmen perusahaan. 

Baca juga: Assessment Center Adalah Apa? Ini Dia Karakteristik, Tahapan, dan Tipsnya!

Apa itu Asesmen Diagnostik?

Dalam konteks rekrutmen, assessment diagnostik adalah sebuah pendekatan yang sistematis dan terstruktur untuk melakukan evaluasi keterampilan, kompetensi, sekaligus potensi dari calon karyawan. 

Mengutip dari Majoo.id, assessment ini merupakan sebuah penilaian yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan tujuan untuk menguji bagaimana pengetahuan karyawan terkait pekerjaannya. Dimana dalam prosesnya, perusahaan akan memberikan beberapa pertanyaan untuk mengidentifikasi apakah calon karyawan mempunyai kelebihan atau kekurangan tertentu terkait pekerjaan.

Assessment diagnostik digunakan agar perusahaan mendapatkan pemahaman yang lebih objektif, holistik, serta berdasarkan data mengenai kualifikasi masing-masing kandidat.

Tujuan dari metode assessment ini yaitu untuk mengetahui kekuatan calon karyawan, mengetahui area atau aspek manakah dari calon karyawan yang perlu dikembangkan, serta menilai kesesuaian calon karyawan dengan peran atau posisi tertentu dalam perusahaan.

Baca juga: Assessment Center: Pengertian, Manfaat, Fungsi, dan Contohnya Dalam Rekrutmen!

Apa Saja Fungsi Assessment Diagnostik Dalam Rekrutmen?

Sebagai metode pengetesan calon karyawan, assessment diagnostik mempunyai sejumlah fungsi dalam proses rekrutmen. Berikut diantaranya:

1. Untuk Mengevaluasi Calon Karyawan Secara Objektif

Fungsi pertama, assessment ini dapat digunakan sebagai metode evaluasi yang lebih objektif. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa assessment diagnostik merupakan pendekatan yang sistematis dan terstruktur untuk mengetes calon karyawan. Dengan menggunakan pengetesan atau evaluasi yang terstandarisasi, perusahaan dapat menggunakan assessment ini untuk melakukan proses evaluasi yang lebih objektif dan meminimalisir bias yang dapat muncul selama proses rekrutmen.

2. Untuk Mengidentifikasi Keterampilan Calon Karyawan

Fungsi kedua, assessment ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kompetensi atau keterampilan dari calon karyawan. Dimana, tes ini dapat membantu perusahaan untuk mengetahui area manakah yang perlu dikembangkan dari masing-masing kandidat. Hal ini tentunya dapat memudahkan rekruter atau HRD untuk memilih peran pekerjaan yang lebih sesuai untuk calon karyawan.

3. Untuk Memprediksi Potensi Calon Karyawan

Fungsi ketiga, assessment diagnostik dapat dijadikan sebagai alat untuk memprediksi potensi dari calon karyawan dengan posisi atau peran pekerjaan tertentu. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk membuat sebuah keputusan rekrutmen yang lebih strategis dan sesuai dengan tujuan.

4. Untuk Mengembangkan Potensi Calon Karyawan

Fungsi keempat, hasil tes yang didapatkan dari assessment diagnostik dapat digunakan perusahaan untuk merancang program pelatihan apa saja yang sesuai dengan kandidat apabila direkrut sebagai karyawan. Dengan begitu, perusahaan dapat membantu mereka agar sukses dalam menjalankan pekerjaan ke depannya. 

5. Untuk Meningkatkan Retensi Karyawan

Fungsi kelima, perusahaan dapat meningkatkan retensi karyawan dan menurunkan angka turnover. Hal ini dikarenakan assessment diagnostik dapat memberikan perusahaan yang lebih mendalam tentang calon karyawan. Sehingga perusahaan dapat memberikan dukungan yang lebih efektif di tempat kerja kepada masing-masing karyawan agar dapat meningkatkan angka retensi.

Baca juga: Contoh Soal Excel Beserta Jawabannya Dalam Tes Kerja 

Apa Saja Manfaat Assessment Diagnostik Dalam Rekrutmen?

Dari penjelasan fungsi di atas, dapat dipahami bahwa assessment diagnostik mempunyai beberapa manfaat yang signifikan. Namun, tentunya metode assessment ini mempunyai manfaat lainnya, seperti:

  1. Dapat meningkatkan akurasi dalam memilih calon karyawan yang benar-benar sesuai dengan peran pekerjaan dan budaya perusahaan.
  2. Dapat menghemat waktu dan biaya proses rekrutmen.
  3. Dapat meningkatkan pengalam kandidat dalam mengikuti proses rekrutmen yang dijalankan oleh perusahaan sehingga berdampak pada employer branding atau reputasi baik perusahaan di hadapan kandidat maupun talenta-talenta di luar sana.
  4. Dapat membantu perusahaan untuk mencocokan calon karyawan dengan peran yang lebih sesuai dengan potensi yang dimiliki.
  5. Dapat membantu meningkatkan kesuksesan perusahaan karena calon karyawan yang mengikuti assessment diagnostik memiliki kecenderungan untuk sukses dalam pekerjaan mereka ke depannya.

Seperti Apa Saja Contoh Assessment Diagnostik Dalam Rekrutmen?

Ada cukup banyak jenis pengetesan yang dapat diberikan kepada calon karyawan dalam assessment diagnostik. Jenis-jenis pengetesan tersebut mempunyai fungsinya masing-masing, oleh karena itu perusahaan dapat menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Tes Kemampuan Kognitif

Tes ini dapat membantu perusahaan untuk mengukur kemampuan calon karyawan dalam beberapa aspek seperti kemampuan pemecahan masalah, keterampilan untuk berpikir secara kritis, hingga kemampuan untuk pengambilan keputusan. Tes semacam ini sangat berguna apabila perusahaan ingin menilai bagaimana potensi calon karyawan dalam menangani tugas-tugas yang bersifat kompleks dan beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru di dunia kerja.

2. Asesmen Kepribadian

Tes kepribadian dapat digunakan perusahaan untuk menilai bagaimana sifat atau perilaku dari calon karyawan. Tes ini bertujuan untuk membantu menyeleksi kandidat yang mempunyai sikap, kepribadian, dan nilai-nilai yang sesuai dengan posisi pekerjaan dan perusahaan. Dengan begitu perusahaan dapat membantu kesesuaian budaya, dinamika, tim, dan potensi kepemimpinan calon karyawan ke depannya.

3. Asesmen Keterampilan

Contoh selanjutnya adalah asesmen ketemapilan, tes ini dapat digunakan untuk mengevaluasi bagaiaman kemampuan calon karyawan teradap keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan. Dalam kata lain, tes ini digunakan untuk mengevaluasi hardskill mereka.

Catatan: Selain tiga tes di atas, tentunya masih banyak contoh metode pengetesan lain yang dapat digunakan sebagai assessment diagnostik terhadap calon karyawan.

Baca juga: Tes Assessment Kerja: Pengertian, Cara Kerja, Tujuan, Manfaat, dan Jenisnya!

Itulah dia informasi seputar assessment diagnostik dalam proses rekrutmen. Jika perusahaan Anda ingin menjalankan metode pengetesan ini, maka Anda dapat menggunakan platform pre-employment test Algobash

Algobash menyediakan beragam alat pengetesan yang strategis untuk assessment diagnostik calon karyawan mulai dari assessment keterampilan, psikologis, kepribadian, kemampuan kognitif, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan Algobash, Anda dapat menghasilkan keputusan rekrutmen yang jauh lebih objektif untuk kesuksesan kinerja karyawan dan perusahaan ke depannya. 

960 640 Algobash