The Wave of Employee Turnover After Eid on Your Tech Team

Gelombang Turnover Karyawan Setelah Lebaran Pada Tech Team

Turnover karyawan menjadi sebuah fenomena yang lumrah terjadi di berbagai perusahaan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk kehilangan beberapa karyawan dan kemudian mencari karyawan baru untuk mengisi kekosongan posisi.

Ketika menjelang lebaran, aktivitas turnover karyawan biasanya meningkat dan tidak dapat dihindari. Ini adalah hal yang sudah sangat bisa diprediksi sebelumnya karena telah menjadi budaya yang sering dilakukan oleh banyak karyawan Indonesia; mereka memutuskan untuk berhenti bekerja setelah perayaan hari besar umat muslim tersebut. 

Fenomena ini hampir sama dengan turnover karyawan saat hari natal atau akhir tahun yang sering terjadi di negara-negara lain.

Turnover karyawan dapat diibaratkan sebagai dua belah mata pisau. Dia bisa sangat menguntungkan jika terjadi dalam jumlah yang wajar. Namun, akan merugikan jika dalam jumlah yang sangat tinggi. Itulah sebabnya perusahaan harus memiliki sebuah strategi untuk mengantisipasi kerugian tersebut.

Penyebab turnover karyawan setelah lebaran

Ada banyak alasan yang melatar belakangi hal ini, namun ada dua alasan paling umum yang sering ditemukan yaitu terkait penerimaan THR (Tunjangan Hari Raya) dan banyaknya perusahaan lain yang membuka lowongan pekerjaan setelah hari raya lebaran.

Beberapa karyawan memutuskan untuk berhenti di tempat ia bekerja setelah mendapatkan THR. Hal ini dikarenakan jika karyawan mengundurkan diri atau di PHK 30 hari sebelum pelaksanaan lebaran, mereka tidak akan mendapatkan tunjangan tersebut. Itulah sebabnya, banyak karyawan yang memilih untuk mempertahankan posisinya pada perusahaan setidaknya sampai setelah lebaran.

Di moment yang sama pula, banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan. Hal ini biasanya dimanfaatkan oleh beberapa karyawan yang sudah sejak lama menginginkan kesempatan baru yang lebih baik dan menantang. Dengan banyaknya lowongan juga akan membuat mereka tidak harus menunggu lama untuk menganggur setelah resign.
Dua alasan di atas hanya sebagian kecil dari banyaknya faktor pendukung terjadinya turnover karyawan. Tidak menutup kemungkinan masih banyak alasan lain yang mendorong hal tersebut terjadi.

Mengatasi turnover karyawan pada tech team

Sejauh manapun strategi yang dilakukan perusahaan dalam menghindari turnover karyawan. Tetap saja, ini bukanlah suatu hal yang benar-benar dapat dihindari. Itulah sebabnya, perusahaan juga harus menyiapkan strategi yang bisa dilakukan ke depannya jika terjadi turnover.

Ketika perusahaan Anda kehilangan banyak karyawan, mass hiring adalah jawaban terbaik yang dapat dilakukan untuk segera mengisi semua kekosongan dengan cepat. 

Bayangkan jika Anda dapat merekrut banyak calon karyawan yang berbakat, memiliki semangat yang tinggi, dan kemauan belajar serta berkembang yang kuat secara tepat dalam waktu bersamaan. Sangat menyenangkan bukan? mass hiring dapat memungkinkan Anda untuk mencapai semua hal tersebut.

Sama seperti proses rekrutmen lainnya, aktivitas mass hiring juga lazim dilakukan oleh berbagai perusahaan dari sektor industri manapun termasuk dalam merekrut talent teknikal seperti programmer.

Ya, turnover karyawan memang tak pandang bulu. fenomena ini dapat terjadi pada posisi apapun dan di tim manapun. Tak terkecuali dengan tech team di perusahaan Anda.

Strategi fast hiring untuk temukan talent tech team terbaik setelah turnover karyawan

Kehilangan karyawan pada tech team Anda merupakan hal yang sangat krusial, hal ini dikarenakan banyak posisi yang memegang peranan sangat penting terhadap keberlangsungan perusahaan. Terlebih jika organisasi Anda bergerak pada bidang digital, maka hal ini harus segera diatasi dengan maksimal agar terhindar dari banyak kerugian yang bisa saja muncul setelahnya.

Sebabnya Anda harus melakukan mass hiring secara cepat untuk memulihkan kembali kekosongan posisi di perusahaan.

Untuk melakukan sebuah proses rekrutmen yang efektif, Anda harus mempersiapkan strategi secara matang agar mass hiring bisa berjalan dengan cepat namun tetap objektif. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, dalam artikel ini Algobash akan membahasnya secara lengkap untuk Anda.

Coding assessment

Ketika berbicara tentang cara efektif untuk merekrut programmer, maka mengetes teknikal skill yang mereka miliki tidak boleh dilewatkan. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat merekrut programmer terbaik meskipun melakukan rekrutmen dalam waktu yang sangat cepat.

Coding assessment adalah sebuah coding challenge yang diberikan kepada kandidat untuk mengetes sejauh manakah teknikal skill yang dimilikinya. Mereka biasanya akan diberikan beberapa pertanyaan untuk segera dipecahkan dalam batas waktu tertentu.

Baca juga: Coding test: Apakah wajib untuk rekrutmen IT talent?
Ada banyak manfaat yang bisa perusahaan dapatkan dengan menjalankan coding assessment, beberapa diantaranya adalah:

1. Menyaring kandidat berkualitas

Ketika melakukan mass hiring otomatis perusahaan akan mendapatkan banyak sekali pelamar dengan skill level yang berbeda-beda. Hal ini tentu akan sangat memusingkan untuk menyaring kandidat manakah yang memiliki teknikal skill mumpuni. Akan ada banyak kandidat berkualitas dan yang tidak berkualitas ikut melamar. Anda harus memilih salah satu diantaranya.

Dengan memberikan coding assessment, Anda tidak perlu khawatir dengan permasalahan ini. Dengan memberikan kandidat sebuah tantangan untuk menyelesaikan coding, Anda akan menilai secara lebih objektif skill yang mereka miliki. 

Hal ini tentunya memudahkan Anda untuk memilih kandidat mana yang akan lanjut ke tahap berikutnya. Sehingga, banyaknya pelamar tidak lagi menjadi sebuah masalah yang besar untuk menemukan kandidat berkualitas.

2. Mass hiring lebih objektif

Sama seperti terlalu sedikit kandidat yang melamar pekerjaan, terlalu banyak pelamar juga merupakan hal yang buruk dalam sebuah proses rekrutmen. Ada banyak tantangan ketika Anda menerima banyak sekali kandidat.

Anda mungkin tidak tahu bagaimana harus memulai untuk memilihnya. Anda pun besar kemungkinan untuk melewatkan banyak kandidat potensial karena tidak ada waktu untuk berbicara langsung dengan mereka, mengingat jumlah pelamar yang terlalu banyak.

Dengan coding assessment, Anda juga tidak perlu khawatir tentang hal itu. Anda tetap dapat menyaring kandidat potensial seberapa banyak pun kandidat yang melamar. Bahkan jika nama mereka berada di daftar paling bawah sekalipun!

3. Waktu rekrutmen menjadi lebih efisien

Ketika terjadi turnover karyawan, perusahaan biasanya membutuhkan waktu yang cepat untuk merekrut kembali calon karyawan untuk segera mengisi kekosongan posisi di perusahaan.

Ini merupakan hal yang cukup susah dihindari, mengingat ada banyak sekali tahapan yang harus dilalui dalam sebuah proses rekrutmen untuk benar-benar menemukan kandidat yang sesuai. Biasanya perusahaan akan melakukan screening CV, interview teknis, dan masih banyak lagi. Semua aktivitas tersebut dapat menghabiskan banyak waktu dan membuat rekrutmen menjadi lebih lambat.

Anda dapat mengefisienkan waktu rekrutmen dengan  memberikan coding assessment kepada kandidat. Coding assessment dapat memungkinkan perusahaan untuk mengeliminasi beberapa proses karena sudah terwakili oleh coding assessment. 

4. Menghindari bad hiring

Bad hiring memberikan banyak sekali kerugian bagi perusahaan. Hal ini dapat membuat Anda salah dalam memilih kandidat sehingga muncul masalah baru lainnya seperti kurangnya produktivitas kerja karyawan yang dipilih dan mengeruk dana perusahaan jika harus kembali melakukan rekrutmen.

Anda dapat menghindari hal tersebut dengan melakukan coding assessment karena dengan hal ini perusahaan akan difokuskan pada skill teknikal kandidat dalam melakukan coding. Sehingga Anda dapat mengetahui kandidat potensial dan hal tersebut dapat menghindari berbagai macam resiko bad hiring.

Baca juga: Bad Hiring: Bagaimana Cara Menghindari Bad Hiring dan Kerugiannya?

5. Menilai skill lebih objektif

Ketika melakukan coding assessment, biasanya perusahaan akan membuat standar tes yang sama untuk diberikan kepada kandidat sehingga Anda dapat lebih mudah melakukan penilaian dan perbandingan kandidat manakah yang memiliki skill lebih mumpuni dibanding yang lain.

Memaksimalkan coding assessment

1. Memilih jenis coding assessment yang ingin dilakukan 

Biasanya ada dua jenis coding assessment yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengetes kandidat yaitu live coding interview dan take-home test. Keduanya memiliki tujuan yang sama namun hanya berbeda pada cara pelaksanaannya saja.

  • Live coding interview: Kandidat diberikan tes coding untuk dikerjakan secara langsung atau real-time dan dalam pengawasan user, waktu yang diberikan untuk pengerjaan juga relatif singkat.
  • Take home test: Kandidat diberikan tes coding untuk dikerjakan masing-masing tanpa harus diawasi oleh user dan waktu pengerjaan biasanya sedikit lebih lama dalam beberapa hari.
Baca juga: Live Coding dan Take Home Test, Mana Yang Lebih Baik?
Baca juga: Live Coding Interview: Kelebihan dan Kekurangannya
Baca juga: Cara Maksimalkan Take-home Coding Test

Kedua jenis assessment di atas sama efektifnya jika dijalankan dengan tepat. Anda dapat memilih salah satu diantaranya, yang terpenting Anda harus menyesuaikan objective yang ingin dicapai dengan jenis tes yang akan dipilih. 

2. Memilih tools assessment yang efektif dan efisien

Setelah mengetahui tes mana yang ingin digunakan, memilih tools assessment yang tepat juga sangat penting untuk dilakukan karena akan sangat membantu perusahaan dalam membuat proses rekrutmen menjadi lebih objektif, efektif, dan efisien. Itulah sebabnya Anda harus bisa memilihnya dengan tepat.

Saat ini sudah ada banyak sekali tools yang bisa digunakan. Salah satunya adalah coding assessment otomatis Algobash. Tools membantu Anda untuk menemukan kandidat yang paling tepat bagi perusahaan.

Anda dapat melakukan pengujian logika, database, dan project based. Tools Algobash juga mendukung berbagai teknologi dan bahasa pemrograman populer seperti Phyton, C++, Golang, Java, Typescript, Ruby, Vue, Swift, dan masih banyak lagi. Sehingga Anda dapat menyesuaikannya dengan tes yang ingin dilakukan.

Algobash dirancang untuk memenuhi kebutuhan rekruter dalam menyaring kandidat terbaik, itulah sebabnya tools ini sangat mudah digunakan. Anda tidak perlu pusing mempelajari banyak hal untuk mengoperasikannya. Anda dapat membuat dan menyesuaikan secara mandiri assessment coding untuk peran teknis apa pun dalam hitungan menit meski tanpa pengetahuan IT sekalipun.

Algobash memiliki banyak fitur menarik yang dapat membuat rekrutmen menjadi lebih mudah, yaitu:

  • Automated project based test; Frontend (React dan Vue) serta Backend (Golang, Next, dan Laravel)
  • Uji coba gratis
  • Kuota tak terbatas untuk jumlah partisipan dan rekruter
  • Rekaman interview

Jika Anda tertarik, jangan lupa untuk kunjungi website kami Algobash.com untuk mengetahui informasi selengkapnya.

2000 1080 Algobash